Kamis, 15 September 2011

KACI, Komunitasnya Camfroger Indonesia

Ditulis Oleh : Novriyadi
Kamis, 15 September 2011

Perkembangan IT yang pesat telah melahirkan banyak komunitas berbasis internet, dan Camfroger Indonesia adalah salah satunya....


Tampaknya, teknologi saat ini sangat memudahkan seseorang untuk melakukan sesuatu, temasuk untuk mencari teman ataupun relasi. Melalui aplikasi berbasis komunikasi seperti Gtalk, Facebook, Twitter, Yahoo Messenger ataupun Camfrog memudahkan setiap orang untuk saling berkenalan termasuk... ehem, mencari jodoh.

Banyaknya aplikasi komunikasi tersebut, ternyata juga dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Bahkan tak sedikit diantaranya yang lantas membuat komunitas dari grup-grup pertemanan berbasis internet tersebut. Dan salah satunya adalah Komunitas Camfroger Indonesia (KACI).

Kalau Anda belum mengetahui apa Camfrog itu sebenarnya, penjelasan ringkasnya begini: Camfrog itu merupakan perangkat lunak pengirim pesan instan melalui internet, dimana dengan menggunakan aplikasi tersebut kita bisa berinteraksi melalui teks, video streaming, audio streaming, dan bahkan juga VoIP. Perangkat software ini diciptakan oleh CAMSHARE LLC pada tahun 2003.



Komunitas pengguna Camfrog ini, atau disebut KACI, telah terbentuk sejak tahun 2007. Asal mulanya, seperti biasa, berawal dari ajang kumpul-kumpul beberapa pengguna Camfrog; mereka ngobrol-ngobrol, lalu tercetuslah ide untuk membentuk sebuah komunitas yang idealnya dapat dijadikan sebagai wadah silaturahmi diantara pengguna Camfrog.

Menurut Jimmy Putra, salah satu anggota KACI, anggota KACI saat ini telah tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Batam, Riau, Lampung, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan lain-lain. Namun basecamp-nya, atau sekretariatnya, saat ini dipusatkan di Ruko CBD Blok D2/50 Ciledug, Tangerang.

Akan tetapi, lanjut Jimmy mengklarifikasi, pihaknya sama sekali tidak pernah mengklaim bahwa di CBD ini merupakan basecamp resmi dari komunitasnya. Namun berhubung banyak anggota KACI yang sering mampir dan menginap di sana, maka tempat ini pun lambat laun dijadikan “rumah” bagi komunitas KACI. “Sebenarnya, setiap anggota KACI bisa bebas membuat basecamp-nya sendiri, selagi mereka mau dan yang empunya tempat tidak keberatan, itu sudah menjadi basecamp mereka,” jelas Jimmy.


Buka puasa bersama anak yatim piatu. Buka puasa bersama anak yatim piatu. Jimmy mengaku, dirinya mengenal Camfrog sejak dua tahun lalu. Saat itu, ia mencoba memanfaatkan Camfrog untuk mempromosikan bandnya. Namun ternyata, seiring dengan berjalannya waktu, ia malah jadi ketagihan menggunakan aplikasi ini. Penggunaannya yang 'user-frendly', video streaming yang bagus, serta suara yang jernih, telah membuatnnya betah berlama-lama di depan layar monitor.

“Tidak hanya itu, berhubung Camfrog ini bisa digunakan di berbagai negara, saya juga bisa berkenalan dengan orang-orang dari luar negeri,” kata Jimmy.

Senada dengan Jimmy, Repo, salah satu anggota KACI juga, mengaku menggunakan Camfrog ternyata banyak manfaatnya. Selain bisa menambah teman, Camfrog juga bisa dijadikan media untuk berpromosi, “Kebetulan saya memiliki bisnis merchandise, dengan menggunakan Camfrog saya bisa mempromosikan usaha saya,” kata Repo.

Dicap sebagai media pornografi

Diakui Jimmy, Camfrog memang identik dengan pornografi. Hal tersebut disebabkan karena ada beberapa usernya yang 'jahil', yang memanfaatkan teknologi dunia maya ini untuk melakukan beberapa adegan mesum, seperti buka-bukaan, masturbasi atau onani.


KACI saat acara halal bi halal. KACI saat acara halal bi halal. Nah, untuk mengikis stigma negatif tersebut, maka KACI berupaya untuk menyosialisasikan budaya menjadi seorang user yang dewasa. Dengan mengusung slogan 'Jangan bugil di depan kamera!', para angota KACI ini diajak untuk tidak melakukan aksi buka-bukaan di depan kamera.

Namun, apapun stigma yang dilekatkan kepada pengguna Camfrog, toh buktinya mereka tetap bisa melakukan berbagai macam kegiatan yang positif. Baksos ke rumah yatim piatu, misalnya, atau juga membagi-bagikan makanan ke fakir miskin pada saat bulan Ramadan, itu sudah menjadi agenda rutin mereka setiap tahunnya.

Jadi, pada akhirnya, semua terserah pada maunya kita sebagai manusia. Kita mau menjadi baik atau buruk, itu pilihan kita. Sarana atau wadah hanyalah alat, yang hanya bisa ikut apa maunya kita.

Salut buat Camfroger Indonesia. 
Dan ingat, jangan bugil di depan kamera ya...!

Sumber : tnol.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar