Senin, 27 Desember 2010

Sengsaranya Jadi Suporter Bola Di Indonesia

Disini saya akan menceritakan pengalaman saya ketika membeli tiket final AFF. Sabtu pagi jam 1 saya bersama dua orang teman saya [monox dan tyu] ikut mengantri tiket final dan subuh 4 kawan menyusul [ rookie, teddy, mandala dan jamrud] dengan tujuan untuk mendapatkan tiket lebih awal tapi ternyata apa yang terjadi antrian sudah ada sampai depan gerbang Mushola Al-Bina. Dengan tekad bulat saya dari awal untuk terus mendapatkan tiket akhir nya berhasil walapun harus berjuang mati-matian dengan para suporter lain.

Para calon suporter trus bertambah tiap detiknya hingga menjelang loket dibuka, detik demi detik keadaan mulai memanas dari dorong mendorong, mencaci maki sampai teriakan Turunkan Nurdin Halid dan Revolusi PSSI pun terdengar, bahkan botol-botol ikut berterbangan. Namun diantara itu semua ada semangat dari para calon suporter final AFF dengan semangat mereka menyanyikan GARUDA DIDAKU.

Dari kesimpulan yang ane liat kemaren di senayan, bahwa panitia tidakkah profesional  dan buruknya  kinerja  kepanitian organisasi PSSI dalam penjualan tiket AFF. Di lihat dari jumlah calon suporter dan molornya waktu penjualan, lamban seolah – olah mempermainkan para calon suporter, keamanan yang tidak menjamin untuk para calon suporter dan tidak ada nya tim kesehatan yang menangani calon suporter. Banyak calon suporter yang pingsan karena terjepit, karena mungkin mereka mengantri sejak kemarin ataupun dini hari yang keadaan fisik sudah mulai lemah karena kurang tidur, belum sarapan dan panas nya udara disaat mengantri tiket. Untungnya disini saya menghadapi itu semua hingga akhirnya mendapatkan tiket final AFF.

Inilah hasil jepretan kamera ponsel milik tyu :


 Foto ketika suporter menyerbu senayan :







  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar